Skip to main content

Posts

Time Line Teori Komunikasi Massa

Recent posts

Studi Kasus

1.       Teori Jarum Suntik (Hypodermic Needle Model) Teori ini menjelaskan bahwa pesan disampaikan kepada masyarakat kecil yang kemudian menyebar ke masyarakat yang lebih luas. Sebagai contohnya, pada kasus Basuki Tjahaja Purnama tentang penistaan agama. Pada awalnya, video hasil editan Buni Yani yang disebarkan melalui facebook ingin mempengaruhi khalayak muda sebagai target utama, namun ternyata mempengaruhi khalayak lainnya (para ulama dan masyarakat awam lainnya). 2.       Teori Kegunaan dan Gratifikasi (Uses and Gratification Theory) Setiap orang yang mencari media (menonton televisi atau media lainnya), mereka memiliki harapan mendapatkan kepuasan dari sana. Contoh kasusnya adalah ketika kita menonton televisi, kita ingin tahu bukan untuk apa kita menonton televisi, tetapi bagaimana televisi menambah pengetahuan, mengubah sikap, atau menggerakkan perilaku kita. 3.       Teori Agenda Setting Teori Agenda setting beroperasi pada tiga tahap. Yang pertama yaitu

Teori Ketergantungan (Dependency Theory)

Di era globalisasi ini sepertinya sangat sulit bagi suatu negara untuk melepaskan diri dengan negara lain. Hubungan antar negara sepertinya menjadi keharusan.  Teori ketergantungan secara garis besar bisa dibagi menjadi dua macam, yaitu: 1)    Teori Dependensi Klasik Teori ini digagas oleh Andre Gunder Frank Sumber : http://wsarch.ucr.edu/archive/gunder97cd.html Andre Gunder Frank, yang menyatakan bahwa kapitalisme global akan membuat ketergantungan masa lalu dan sekarang oleh karena itu negara yang tidak maju dan berkembang harus memutuskan hubungan dengan negara maju supaya negara berkembang bisa maju. 2)    Teori Depensi Modern Fernando Henrique Cardoso Sumber : http://gettyimages.com/editorial/fernando-henrique-cardoso-pictures Teori ini digagas oleh Fernando Henrigue Cardoso, teori ini menyatakan bahwa antara negara yang satu dengan lainnya perlu kerjasama dengan melihat karakteristik histori dari daerah tersebut. Teori Dependensi

Teori Perubahan Sikap (Attitude Change Theory)

Carl Hovland. (http://www.overcominghateportal.org)    Usai perang dunia ke-2 hingga tahun 1960-an merupakan periode munculnya teori-teori komunikasi massa pada intinya menyatakan bahwa media massa memiliki efek terbatas. Media massa sudah tidak memiliki kekuatannya lagi sebagaimana periode teori masyarakat massa. Berakhirnya era teori masyarakat massa ini ditandai dengan munculnya beberapa teori yang menyatakan bahwa khalayak audien tidak mudah dipengaruhi oleh isi pesan media massa. Beberapa teori penting muncul pada era ini adalah teori perubahan sikap (attitude change theory) dari Carl Hovland, muncul pada awal tahun 1950-an dan teori penguatan (reinforcement theory) dari Joseph Klapper, yang muncul pada tahun 1960-an. Carl Hovland adalah pendiri atau penggagas awal penelitian eksperimental efek-efek komunikasi. Ia bekerja dengan tujuan untuk membangun suatu dasar pemikiran (groundwork) mengenai hubungan antara stimuli komunikasi, kecenderungan diri audien, dan perubahan pend

Teori Komunikasi Dua Tahap (Two-Step Flow Theory)

Konsep komunikasi dua tahap   (two step flow of communication ) pada awalnya berasal dari Paul Felix Lazarsfeld, Bernard Berelson dan Hazel Gaudet yang berdasarkan pada penelitiannya menyatakan bahwa ide-ide seringkali datang dari radio dan surat kabar yang ditangkap oleh pemuka pendapat ( opinion leaders ) dan dari mereka ini berlalu menuju penduduk yang kurang giat. Hal ini pertama kali diperkenalkan oleh Lazarsfeld pada tahun 1944. Kemudian dikembangkan oleh Elihu Katz di tahun 1955. Pada awalnya para ilmuan berpendapat bahwa efek yang diberikan media massa berlaku secara langsung seperti yang dikatakan oleh teori jarum suntik. Akan tetapi Lazarsfeld mempertanyakan kebenarannya. Pada saat itu, mungkin saja dia mempertanyakan apa hubungan antara media massa dan masyarakat pengguna media massa saat kampanye pemilihan presiden berlangsung. Selain itu keingintahuan Lazarsfeld terhadap apa saja efek yang diberikan media massa pada masyarakat pengguna media massa pada saat itu se

Teori Efek Media Terbatas (Limited Effect Media Theory)

The Rise Of Limited Effects Theory ( Munculnya Teori Dampak Terbatas) Teori ini muncul usai Perang Dunia ke-2 sampai tahun 1960-an. Teori ini dikembangkan oleh Paul Lazarsfeld dan Carl Hovland. Teori efek terbatas merupakan teori komunikasi massa yang menekankan pada kekuatan media untuk mengubah perilaku ini pada beberapa dekade berikutnya mulai mendapat beberapa kritikan. Penelitian-penelitian yang dilakukan membuktikan bahwa sesungguhnya media massa memiliki efek yang kecil dalam mengubah perilaku. Hal ini ditunjukkan oleh penelitian dari Carl I. Hovland mengenai efek film pada militer yaitu bahwa proses komunikasi massa hanyalah melakukan transfer informasi pada khalayak dan bukannya mengubah perilaku sehingga perubahan yang terjadi hanyalah sebatas pada kognisi saja.Hasil penelitian Carl Hovland menghasilkan teori perubahan sikap (attitude change theory). Terbatasnya efek komunikasi massa hanya pada taraf kognisi dan (afeksi) ini menyebabkan teori aliran ba

Teori Spiral Keheningan (Spiral of Silence Theory)

TEORI SPIRAL KEHENINGAN (SPIRAL OF SILENCE THEORY) Elisabeth Noelle-Neuman (http://moviespictures.org/biography/noelle-neumann,_elisabeth) Teori ini dikonseptualisasikan pada tahun 1970 oleh Elisabeth Noelle-Nueman. Neuman berfokus pada apa yang terjadi ketika orang menyatakan opini mereka mengena topik-topik yang telah didefiniskan oleh media bagi publiknya. Teori Spiral Keheningan menyatakan, orang yang yakin bahwa mereka memiliki sudut pandang minoritas mengenai isu-isu publik akan tetap berada di latar belakang dimana komunikasi mereka dibatasi (terdorong untuk diam tidak mengutarakan opini), sedangkan orang yang yakin bahwa mereka memiliki sudut pandang mayoritas akan lebih terdorong untuk membuka suara dan menyatakan opininya. Neuman menyatakan bahwa media kan berfokus pada pandangan mayoritas, dan meremahkan pandangan minoritas. Mereka yang minoritas akan cenderung tidak asertif dalam meyampaikan opini mereka, oleh sebab itu menyebabkan munculnya spiral kom