Teori kultivasi adalah
teori sosial yang meneliti efek jangka panjang dari televisi pada khalayak.
teori ini merupakan salah satu teori komunikasi massa. Dikembangkan oleh George
Gerbner dan Larry Gross dari University of Pennsylvania, teori kultivasi ini
berasal dari beberapa proyek penelitian skala besar berjudul 'Indikator
Budaya'. Tujuan dari proyek Indikator Budaya ini adalah untuk mengidentifikasi
efek televisi pada pemirsa.
Asumsi-asumsi (West & Turner,
2007: 85)
1.
Televisi, secara esensi dan fundamental, berbeda
dengan bentuk media massa lainnya. Keunikan dari
televisi tidak membutuhkan kemampuan membaca seperti media cetak. Selain itu,
televisi juga gratis dan tidak membutuhkan mobilitas. Senjata utama budaya yang
bisa menimbulkan dua kubu yang berlawanan dari masyarakat disebut televisi.
2.
Televisi membentuk cara berpikir dan membuat kaitan
dari masyarakat kita. Televisi tidak berusaha untuk memengaruhi,
melainkan menggambarkan mengenai dunia yang sebenarnya. Televisi lebih
mengarahkan pada sistem penceritaan kisah yang terpusat, hal itu terlihat
dari bagaimana kebanyakan kisah didalam masyarakat modern sekarang
berasal dari televisi.
3.
Pengaruh dari televisi terbatas. Konstribusi dari televisi terhadap budaya dapat diamati, diukur dan
independen relatif kecil. Penggambarannya menggunakan analogi zaman es,
yaitu posisi yang menyatakan bahwa televisi tidak memiliki satu dampak
besar, melainkan mempengaruhi penonton.
Konsep (West & Turner,
2007: 89)
1.
Proses empat tahap
(a)
Analisis sistem pesan
Terdiri
dari analisisisi mendetail dari pemrograman televisi untukmenunjukan presentasi
gambar, tema, nilaidan penggambaran yang paling sering berulang dan konsisten.
(b)
Formulasi pertanyaan mengenai realitas sosial
penonton
Pertanyaan
mengenai pemahaman orang akan kehidupan sehari-hari mereka dilibatkan dalam
penyusunan.
(c)
Menyurvei khalayak
Para
peneliti menanyakan para penonton ini mengenai level konsumsi televisi.
(d)
Membandingkan realitas sosial dari penonton kelas
berat dan kelas ringan
Adanya
diferensial kultivasi yaitu persentase perbedaan dalam respons antara penonton
televisi kelas ringan dan kelas berat.
2.
Pengarusutamaan dan resonansi
Ada dua cara, yaitu
(a)
Pengarusutamaan
Kecenderungan
bagi penonton kelas berat untuk menerima realitas budaya dominan yang mirip
dengan yang ditampilkan televisi walaupun hal ini sebenarnya berbeda dengan
keadaan yang sesungguhnya.
(b)
Resonansi
Ketika
realitas penonton yang sedang dijalaninya sesuai dengan realitas yang
digambarkan di dalam media.
Dampak
ada dua level:
·
Tingkat pertama : mengenai fakta dari media.
·
Tingkat kedua : mengenai nilai dan asumsi dari
media.
3.
Indeks dunia yang kejam
Ada
3 pernyataan indeks dunia yang kejam :
(a)
Kebanyakan orang berhati-hati untuk diri mereka
sendiri
(b)
Anda tidak dapat terlalu berhati-hati dalam
berurusan dengan orang
(c)
Kebanyakan orang akan mengambil keuntungan dari anda
jika memiliki kesempatan
Teori
Kultivasi dijelaskan bahwa pada dasarnya ada dua tipe penonton televisi yang
mempunyai karakteristik saling bertentangan/bertolak belakang, yaitu (Asyhard,
2015):
·
Para pecandu/penonton fanatik (heavy viewers) adalah
mereka yang menontontelevisi lebih dari 4(empat) jam setiap harinya. Kelompok
penonton ini sering juga disebut sebagai khalayak “the television type”.
·
Penonton biasa (light viewers), yaitu mereka yang
menonton televisi 2 jam ataukurang dalam setiap harinya.
Comments
Post a Comment