Skip to main content

Teori Agenda Setting



Maxwell McCombs. (http://www.elmostrador.cl)

Donald Shaw.
  (https://alexwilsonmedia.files.wordpress.com)
Teori Agenda setting diperkenalkan secara resmi oleh Maxwell McCombs dan Donald Shaw (1972). Teori ini adalah teori yang menyatakan bahwa media massa merupakan pusat penentuan kebenaran dengan kemampuan untuk mentransfer dua elemen yaitu kesadaran dan informasi ke dalam agenda publik dengan mengarahkan kesadaran publik serta perhatiannya kepada isuisu yang dianggap penting oleh media massa. Media Massa Informasi  Agenda Kesadaran Publik.


Walter Lippman.
(http://www.theimaginativeconservative.org)
Teori ini muncul dipelopori oleh Walter Lippmann pada tahun 1922. Lippmanmenyatakan bahwa "masyarakat menerima fakta bukan sebagaimana adanya, akan tetapi apa yang mereka anggap sebagai fakta adalah secara kenyataan palsu."

Teori ini menjelaskan bahwa media massa memiliki efek yang kuat terhadap khalayak. Media massa digunakan untuk menyampaikan informasi kepada khalayak dengan tujuan untuk mempengaruhi  persepsi  masyarakat tentang suatu hal yang dianggap penting. Teori Agenda Setting berasumsi bahwa media dapat memberikan tekanan pada suatu peristiwa dan membuat khalayak yang menerima berita pun menganggap itu sebagai isu penting, maka apa yang disampaikan media pun menjadi penting bagi masyarakat. Khalayak tidak hanya belajar mengenai isu-isu masyarakat melalui media, namun mereka juga melihat seberapa pentingnya isu-isu atau topik tersebut dalam penjelasan dan penegasan yang diberikan oleh media massa. Media massa juga memiliki kemampuan untuk menyeleksi dan mengarahkan perhatian masyarakat pada gagasan atau peristiwa tertentu.

Teori penentuan agenda memiliki tiga dimensi utama, berupa:

1. Agenda media : berpusat bagaimana media mengeksploitasi atau mengarahkan berita dan informasi secara terus menerus kepada massa
a. Visibility (visibilitas), merupakan jumlah dan tingkat menonjolnya suatu berita dalam masyarakat.
b. Audience Salience (tingkat menonjol bagi khalayak), merupakan relevansi antara isi dari suatu berita dengan kebutuhan yang diinginkan oleh khalayak.
c. Valence (valensi) dilihat dari sisi menyenangkan atau tidaknya suatu cara pemberitaan suatu berita dalam suatu peristiwa yang terjadi.

2. Agenda khalayak berpusat pada informasi dan berita yang terus menerus diterima oleh publik, sehingga menimbulkan awareness tersendiri kepada publik
a. Familiarty (keakraban), melihat dari derajat kesadaran yang dimiliki suatu khalayak akan topik yang diberitakan.
b. Personal Salience (penonjolan pribadi), melihat dari relevansi antara kepentingan individu dengan ciri pribadi yang dimiliki.
c. Favorability (kesenangan), merupakan pertimbangan dalam sisi senang atau tidak senangnya masyarakat atas berita yang disampaikan oleh media massa.
3. Agenda kebijakan : bagaimana akhirnya berita dan informasi tersebut mempengaruhi kebijakan publik atau kebijakan pemerintah
a. Support (dukungan), berupa kegiatan yang menyenangkan bagi posisi berita tertentu.
b. Likehood of action (kemungkinan kegiatan), melihat dari kemungkinan pemerintah atas melaksanakan apa yang diibaratkan oleh media.
c. Freedom of action (kebebasan bertindak), melihat dari nilai-nilai atas suatu kegiatan yang mungkin dilakukan oleh pemerintah.
4. Framing : proses seleksi dari berbagai realitas sehingga bagian tertentu dari peristiwa itu lebih menonjol dari aspek lainnya. Framing dilakukan oleh media dengan menayangkan suatu berita terus-menerus sehingga muncul agenda publik.



Comments

Popular posts from this blog

Teori Efek Media Terbatas (Limited Effect Media Theory)

The Rise Of Limited Effects Theory ( Munculnya Teori Dampak Terbatas) Teori ini muncul usai Perang Dunia ke-2 sampai tahun 1960-an. Teori ini dikembangkan oleh Paul Lazarsfeld dan Carl Hovland. Teori efek terbatas merupakan teori komunikasi massa yang menekankan pada kekuatan media untuk mengubah perilaku ini pada beberapa dekade berikutnya mulai mendapat beberapa kritikan. Penelitian-penelitian yang dilakukan membuktikan bahwa sesungguhnya media massa memiliki efek yang kecil dalam mengubah perilaku. Hal ini ditunjukkan oleh penelitian dari Carl I. Hovland mengenai efek film pada militer yaitu bahwa proses komunikasi massa hanyalah melakukan transfer informasi pada khalayak dan bukannya mengubah perilaku sehingga perubahan yang terjadi hanyalah sebatas pada kognisi saja.Hasil penelitian Carl Hovland menghasilkan teori perubahan sikap (attitude change theory). Terbatasnya efek komunikasi massa hanya pada taraf kognisi dan (afeksi) ini menyebabkan teori aliran ba

Teori Perubahan Sikap (Attitude Change Theory)

Carl Hovland. (http://www.overcominghateportal.org)    Usai perang dunia ke-2 hingga tahun 1960-an merupakan periode munculnya teori-teori komunikasi massa pada intinya menyatakan bahwa media massa memiliki efek terbatas. Media massa sudah tidak memiliki kekuatannya lagi sebagaimana periode teori masyarakat massa. Berakhirnya era teori masyarakat massa ini ditandai dengan munculnya beberapa teori yang menyatakan bahwa khalayak audien tidak mudah dipengaruhi oleh isi pesan media massa. Beberapa teori penting muncul pada era ini adalah teori perubahan sikap (attitude change theory) dari Carl Hovland, muncul pada awal tahun 1950-an dan teori penguatan (reinforcement theory) dari Joseph Klapper, yang muncul pada tahun 1960-an. Carl Hovland adalah pendiri atau penggagas awal penelitian eksperimental efek-efek komunikasi. Ia bekerja dengan tujuan untuk membangun suatu dasar pemikiran (groundwork) mengenai hubungan antara stimuli komunikasi, kecenderungan diri audien, dan perubahan pend

Teori Ketergantungan (Dependency Theory)

Di era globalisasi ini sepertinya sangat sulit bagi suatu negara untuk melepaskan diri dengan negara lain. Hubungan antar negara sepertinya menjadi keharusan.  Teori ketergantungan secara garis besar bisa dibagi menjadi dua macam, yaitu: 1)    Teori Dependensi Klasik Teori ini digagas oleh Andre Gunder Frank Sumber : http://wsarch.ucr.edu/archive/gunder97cd.html Andre Gunder Frank, yang menyatakan bahwa kapitalisme global akan membuat ketergantungan masa lalu dan sekarang oleh karena itu negara yang tidak maju dan berkembang harus memutuskan hubungan dengan negara maju supaya negara berkembang bisa maju. 2)    Teori Depensi Modern Fernando Henrique Cardoso Sumber : http://gettyimages.com/editorial/fernando-henrique-cardoso-pictures Teori ini digagas oleh Fernando Henrigue Cardoso, teori ini menyatakan bahwa antara negara yang satu dengan lainnya perlu kerjasama dengan melihat karakteristik histori dari daerah tersebut. Teori Dependensi